2 Korintus 7:10-11
7:10 Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan
dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini
1 menghasilkan kematian.
7:11 Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan,
penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.
2 Korintus 1:12
Perubahan dalam rencana Paulus
1:12 Inilah yang kami megahkan
2 , yaitu bahwa suara hati
kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan
dan kemurnian
dari Allah bukan oleh hikmat
duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.
1 Full Life: DUKACITA MENURUT KEHENDAK ALLAH ... DUKACITA YANG DARI DUNIA INI.
Nas : 2Kor 7:10
Di sini Paulus mengemukakan dua macam dukacita.
- 1) Ada dukacita yang sungguh karena dosa yang menghasilkan pertobatan,
yaitu suatu perubahan hati yang menyebabkan kita berbalik dari dosa
kepada Allah. Pertobatan semacam ini membawa keselamatan. Bagi Paulus,
pertobatan dari dosa dan iman dalam Kristus merupakan tanggung jawab
manusia dalam keselamatan
(lihat cat. --> Mat 3:2).
[atau ref. Mat 3:2]
- 2) Sebaliknya, orang yang tidak bertobat sering menyesal hanya karena
akibat dosa mereka saja; dukacita sedemikian mengakibatkan kematian dan
hukuman kekal (Mat 13:42,50; 25:30; Rom 6:23).
2 Full Life: INILAH YANG KAMI MEGAHKAN.
Nas : 2Kor 1:12
Landasan Paulus untuk bersukacita dan bermegah ialah ketulusan dan
integritas perilakunya. Dia telah menetapkan bahwa sepanjang kehidupan
Kristennya, dia akan tetap setia kepada Tuhannya, menolak untuk menjadi
serupa dengan dunia yang menyalibkan Juruselamatnya, dan bertekun dalam
kekudusan sampai Allah memanggilnya pulang ke rumah Bapa (Rom 12:1-2).
Dalam kekekalan yang akan datang, sukacita kita yang terbesar ialah
kesadaran bahwa kita telah menjalankan kehidupan kita dalam "ketulusan dan
kemurnian" bagi Kristus, Juruselamat kita.